perempuan


Thursday, January 24, 2008

Perempuan, kata yang mempunyai arti lebih dari sekedar jenis manusia. Perempuan adalah sebuah simbol, simbol dari keagungan Sang Gusti Pangeran. Dimana dari sebuah rahim yang diberkati, disitulah dunia terus berputar.

Perempuan lebih dari sekedar kata 'penolong yang sepadan', namun disanalah simbol kesucian dan kelembutan cinta. Setiap jiwa di bumi ini, lahir dari cinta seorang perempuan. Tiap-tiap dari kita pernah tumbuh selama 40 minggu dalam bungkusan kasih seorang manusia. Manusia itu adalah perempuan.

Perempuan lebih dari sekedar teka-teki, namun simbol dari misteri dan rahasia yang dalam. Salah satu makhluk ciptaanNya yang paling indah adalah Perempuan. Bukan hanya karena apa yang tampak, namun juga karena kedalaman hatinnya. Hati perempuan.

Baru saja, kemarin aku ditugaskan ikut acara menonton dan diskusi film dokumenter, tentang perempuan-perempuan.Dalam film ini, khususnya perempuan-perempuan Aceh dan berhubungan dengan diterapkannya Islamic Law di tanah serambi Mecca itu. Film yang dibuat oleh gadis-gadis Aceh itu pun, mengupas pandangan masyarakat tentang pemberlakuan Islamic Law yang ditanggapi beberapa pihak sebagai pembatasan hak asasi dan mengukungan masyrakat.

Perempuan disana diwajibkan memakai busana muslimah yang sesuai dengan hukum agama tersebut. Ironis meman, karena ketika terjadi pelecehan, perempuan disana malah merasa bersalah dan malu. Mereka merasa bersalah karena tak bisa menjaga kehormatan dirinya. Padahal tindak pelecehan sekecil apapun, sesungguhnya harus ditindak lanjut. Untuk memperjuangkan nasib korban dan mencegah terjadinya pelecehan lain.

Disana, saya juga bertemu dengan aktivis-aktivis wanita, dan kebetulan, salah satunya bekerja untuk sebuah organisasi gerakan wanita untuk perdamaian internasional. Dalam diskusi yang cukup saya nikmati, ia menawarkan saya untuk ikut sebuah program, untuk kaderisasi pemimpin-pemimpin wanita muda. Kebetulan, si Ibu ini juga menulis sebuah buku dengan 3 orang perempuan lainnya.

Buku kumpulan puisi dan syair itu ditulis oleh 4 orang perempuan bukan penyair (di tulis di covernya) menurut ulasan singkat. Kata-kata perempuan bukan penyair adalah makna perenungan yang dalam.

Seperti di dalamnya, puisi dari sudut pandang kaum hawa yang kental dan cocok untuk kaum feminis yang mengagungkan kelembutan, cinta dan kesucian. Dalam mobil yang membawa saya pulang. Masih dalam perenungan panjang yang menemaniku menyusuri jalanan kota, kusadari berbagai perempuan yang telah kujumpai. Begitu banyak, begitu beragam, Begitu berbeda satu sama lain. Namun semuanya sama, keagungan cinta, kelembutan dan kesucian adalah kekuatan mereka. Sama sepertiku dalam pencarianku mencari makna lebih dalam arti kata 'perempuan' yang sakral dan perjalananku menjadi perempuan sejati seutuhnya.

Perempuan berhati perempuan, seperti dia, dia dan dia.

0 komentar:

Posting Komentar