Saturday, December 6, 2008
Kita ini muda dan berani!
Itu kata yang terus membakar, seperti bensin yang menyulut lagi api yang hampir padam. Begitulah kata-kata itu terus menyulut semangat di hatiku. Terus, setiap kali rasanya aku hampir gagal. Memang mungkin kata-kata itu idealis, sangat idealis. Mereka akan bilang, aaah kalian memang muda, maka kalian dipandang sebelah mata. Kalian memang berani, tapi itu namanya berani mati konyol tanpa pengalaman. Persetan kata mereka, kami tetap maju.
Kata Dhonny, Idealisme adalah satu-satunya kemewahan terakhir yang dapat dinikmati generasi muda ini. SETUJU! kami hidup darinya yang terus mengisi jiwa-jiwa kami sampai yang terdalam sambil terus memuaskan imajinasi-imajinasi kami dalam mimpi. Tapi bukankah pemimpi adalah orang paling bahagia di dunia?
Kami bilang, KAMI AKAN MENGUBAH DUNIA! Melukis sesuatu yang baik dan membuat perubahan untuk masa depan. Kamu bilang, kami mimpi.
Kami bilang, KAMI AKAN MAJU! dengan atau tanpa seribu orang! Kamu bilang, kami bodoh!
Kami bilang, KAMI LAKUKAN APAPUN YANG TERJADI! Kamu bilang, kami cari mati, gegabah, keras kepala.
Kami bilang, KAMI YAKIN! dan kamu diam ketika hal itu terjadi.
Hari ini, tanggal 6 Desember 2008. Katanya, ribuan anak muda di belahan dunia lainpun ikut bersuara. Mengangkat satu visi dan suara untuk iklim, untuk bumi, untuk masa depan. Buatku sendiri, jumlah berapa banyak orang disana yang berteriak itu tidak penting. Sekalipun, aku harus berdiri sendiri di lapangan itu, aku pun mau. Yang kami perjuangkan adalah untuk kami sendiri. Kita melukiskan yang kita ingini untuk masa depan kita.
Hari ini, ratusan anak muda berkumpul di HI, melukiskan masa depan mereka dengan ekspresi mereka pada lukisan wajah. Lalu kami berjalan di tengah padatnya kota, meneriakkan aspirasi kami sebagai pemilik bumi, supaya diperhatikan (yang mereka bilang biang macet). Kami membentuk formasi-formasi huruf dengan tubuh kami 'AKSI UNTUK IKLIM' diambil gambar dari monas. Ratusan dari kami terpanggang matahari, terbakar panasnya jakarta. Tapi juga terbakar oleh semangat yang saling ditularkan lewat keringat-keringat kami.
ITU KAMI. Pasukan Merah, yang telah membuat Jakarta Merah pagi ini.
ITU KAMI. Yang mungkin masih terlalu muda, tapi tak pernah terlalu muda untuk bersuara ITU KAMI. Yang menggugat, menuntut untuk masa depan yang lebih baik
ITU KAMI. Yang terus maju dalam merah.
ITU KAMI. ITU KAMI. ITU KAMI. yang malam ini tidur dalam senyum, pemimpi yang terus bermimpi, karena bangsa dan bumi ini memang tak memiliki apapun untuk bertahan, kecuali keberanian untuk TERUS BERMIMPI!
0 komentar:
Posting Komentar