
Kapsul waktu adalah sebuah kardus atau apapun bentuknya sebuah tempat yang isinya adalah barang-barang dari masa lalu yang ingin kita simpan. Fungsi dari kapsul waktu ini adalah untuk menyimpan serpihan-serpihan kenangan dari masa-masa hidup kita untuk dapat dilihat lagi oleh diri kita di masa depan. Berbeda dengan album yang hanya memuat gambar-gambar kaku, kapsul waktu bisa menyimpan lebih dari gambar. Kapsul waktu menyimpan tekstur yang dapat dipegang, wewangian, barang dan juga foto yang dapat mengingatkan kita pada kenangan atau pada suatu masa dalam kehidupan kita.
Saya sendiri punya kapsul waktu sekitar dari umur 8 tahun. Sejak saat itu saya menyimpan semua benda-benda yang ingin saya tunjukan kepada saya di masa depan, benda yang saat itu saya anggap bermakna. Kapsul waktu saya berisi berbagai peninggalan karya, dari puisi, tulisan, surat, lukisan, foto dan hadiah-hadiah yang saya siapkan untuk saya di masa depan.
Di dalam kapsul waktu juga saya menyimpan berbagai macam postcard, brosur, perangko hasil perjalanan saya ke berbagai tempat di dunia. Saya juga menyimpan berbagai tiket perjalanan, struk belanja, stample bus, kartu hotel, karcis bioskop dan barang-barang yang munkin dianggap sampah oleh banyak orang. Bagi saya, barang-barang kecil itu adalah tiket saya kembali ke masa dimana saya mendapatkan barang-barang itu. Walau hanya secarik kertas struk belanja, dapat mengingatkan saya pada toko yang saya hampiri di Disneyland, benda-benda unik yang saya lihat disana, barang yang akhirnya saya pilih dan beli dan berbagai kejadian unik di toko itu. Atau benda unik dalam kapsul waktu saya misalnya micropet, robot mini yang berfungsi sebagai binatang peliharaan, namanya Kuma. Benda ini adalah hadiah Natal dari sahabat saya waktu SD dan ini sangat berarti walaupun sekarang sudah tidak bisa nyala lagi. Ada juga berbagai nametag yang saya dapat dari ikut berbagai kegiatan. Spanduk “Dukung Ivy” ketika saya kampanye untuk menjadi ketua OSIS, kaos kesayangan dari seorang sahabat yang tinggal di Denmark, dan juga batu koleksi yang saya temukan di Inggris. Berbagai barang itu saya masukan dalam sebuah kotak dan lengkap dengan kenangan tertulis dan surat-surat pesan Ivy di masa kini untuk Ivy di masa depan.
Hari Minggu kemarin saya membongkar-bongkar kapsul waktu dan memindahkannnya ke peti milik Ibu saya. Petinya disebut Peti VOC, karena memang dibuat menjadi replika dari peti jaman kuno. Pindahan kapsuk waktu ini membuat saya mengaduk-ngaduk berbagai kenangan yang ada. Dan juga saya menambahkan berbagai kenangan baru, fase hidup saya dari sekitar kelas 2 SMA dan sekitaran awal berumur 17 tahun. Saya menyimpan kertas-kertas ulangan yang saya dapatkan dengan susah payah di kelas IPA, menyimpan bunga pertama yang saya dapat dari seorang pria, menyimpan berbagai undangan pesta sweet seventeen dan kartu-kartu ucapan selamat untuk saya ketika berumur 17. Menyimpan berbagai kenangan itu membuat saya merenung cukup banyak.

Banyak kenangan, serpihan yang saya coba kumpulkan. Tapi semakin banyak serpihan yang saya susun, semakin banyak pula hal yang menyadarkan saya bahwa saya berubah, saya bertumbuh, saya berjalan jauh dari titik nol. Entah di titik berapapun saya sekarang berada, entah berapa banyak kesalahan yang telah saya lakukan dengan sadar, entah berapa banyak pilihan yang saya buat sekarang dan mungkin akan saya sesali. Saya menuliskan satu surat lagi untuk saya di masa depan, bahwa sebodoh apapun pilihan dan kesalahan yang saya buat sekarang... saya minta untuk tetap dicintai seperti saya selalu mencintai dan percaya akan masa depan. Terkadang hanya itu yang dibutuhkan seseorang di hari beratnya, perasaan diterima dan dihargai oleh masa depan dan masa lalunya. Karena kadang, hanya masa depan dan masa lalu yang kita punya untuk berbagi.